Minggu, 12 Juli 2009

TENTANG IKHWAN SEJATI

BU..., Ceritakan Aku Tentang Ikhwan Sejati...

Seorang remaja pria bertanya pada ibunya: Ibu, ceritakan padaku tentang ikhwan sejati...

Sang Ibu tersenyum dan menjawab... Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia di hormati ditempat bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati didalam rumah... Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dari hati yang ada dibalik itu.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari banyaknya akhwat yang memuja, tetapi komitmennya terhadap akhwat yang dicintainya.

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan, tetapi dari tabahnya dia mengahdapi lika-liku kehidupan.

Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca Al-Quran, tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca.

....setelah itu, ia kembali bertanya...

Siapakah yang dapat memenuhi kriteria seperti itu, Ibu ?

Sang Ibu memberinya buku dan berkata.... Pelajari tentang dia... ia pun mengambil buku itu MUHAMMAD, judul buku yang tertulis di buku itu.

Surat dari setan untukmu (sebuah analogi)

Aku melihatmu kemarin, saat engkau memulai aktifitas harianmu.Kau bangun tanpa sujud mengerjakan subuhmu.Bahkan kemudian, kau juga tidak mengucapkan "Bismillah" sebelum memulai santapanmu, juga tidak sempat mengerjakan shalat Isha sebelum berangkat ketempat tidurmu.Kau benar-benar orang yang tidak bersyukur, aku menyukainya,aku tak dapat mengungkapkan betapa senangnya aku melihatmu tidak merubah cara hidupmu.Hai Bodoh, Kamu milikku.Ingat, kau dan aku sudah bertahun- tahun bersama, dan aku sangat menyukaimu.

Aku menggunakanmu untuk membalas dendamku kepada Allah. Dia sudah mencampakkan aku dari surga, dan aku akan tetap memanfaatkanmu sepanjang masa untuk mebalaskannya. Kau lihat, ALLAH MENYAYANGIMU dan dia masih memiliki rencana—rencana untukmu di hari depan. Tapi kau sudah menyerahkan hidupmu padaku, dan aku akan membuat kehidupanmu seperti neraka. Sehingga kita bisa bersama dua kali dan ini akan menyakiti hati ALLAH.

Aku benar—benar berterimakasih padamu, karena aku sudah menunjukkan kepada NYA siapa yang menjadi pengatur dalam hidupmu dalam masa2 yang kita jalani

Kita nonton film porno bersama, memaki orang, mencuri, berbohong, munafik, makan sekenyang- kenyangya, guyon2an jorok, bergosip, manghakimi orang, menghujam orang dari belakang, tidak hormat pada orang tua, tidak menghargai Masjid, berperilaku buruk.TENTUNYA kau tak ingin meninggalkan ini begitu saja.

Ayolah, Hai Bodoh, kita terbakar bersama,selamanya.Aku masih memiliki rencana2 hangat untuk kita.Ini hanya merupakan Surat penghargaanku untuk mu.Aku ingin mengucapkan 'TERIMAKASIH' karena sudah mengizinkanku memanfaatkan hampir semua masa hidupmu.Kamu memang sangat mudah dibodohi, aku menertawakanmu.Saat kau tergoda berbuat dosa kamu menghadiahkan tawa.Dosa sudah mulai mewarnai hidupmu.

Sebentar lagi Ramadhan, aku tidak bisa bebas menggoda seperti saat ini di bulan itu. Kaumku akan terikat dan terjeruji. Aku perlu darah muda. Aku perlu kader-kader manusia yang akan mengerjakan tugasku di bulan itu.Masih ada 2 bulan tersisa. Jadi, pergi dan lanjutkanlah mengajarkan orang—orang muda bagaimana berbuat dosa.Yang perlu kau lakukan adalah merokok, mabuk—mabukan, berbohong, berjudi, bergosip, dan hiduplah se-egois mungkin.Lakukan semua ini di depan anak-anak dan mereka akan menirunya.Begitulah anak-anak.

Baiklah, aku persilahkan kau bergerak Sekarang.Aku akan kembali beberapa detik lagi untuk menggoda-mu lagi.Jika kau cukup cerdas, kau akan lari sembunyi, dan bertaubat atas dosa- dosamu.Dan hidup untuk ALLAH dengan sisa umurmu yang tinggal sedikit. Memperingati orang bukan tabiatku, tapi di usiamu sekarang dan tetap melakukan dosa, aku benar-benar menikmatinya... sebelum bulan yang suci itu datang, marilah kita ajak manusia-manusia bodoh agar memasuki neraka...!

Tertanda, setan yang sebentar lagi terpaksa cuti menggoda di bulan Ramadhan.

(diambil Dari Majalah Kampus ITB "TAWAZUN"- dengan sedikit perubahan)
(Source: ADF)

Menjadi baru setiap saat!

Awali hari baru dengan semangat baru! Hilangkan semrawut muka dengan berwudhu di shubuh hari. Hilangkan bau badan dengan mandi, berthaharah setiap pagi. Perbaharui paru-paru dengan embun pagi ready stock di luar sana. Bangun!! kasur sudah di atas 40' celcius untuk ditiduri. Bangun!! jangan kalah oleh ayam yang menjadi Alarm jagat raya. Bangun!! Singgasana Rabbani menanti untuk dibanjiri air mata. Keheningan malam adalah hiburan batin sekali sehari, cukup banyak untuk menghadapi kacaunya dunia di siang hari.

Menjadi baru setiap saat! Hari kemarin adalah hari yang kadaluarsa. Gairahkan pikiran dengan ide baru setiap saat. Hidupkan hati mencapai keceriaan dengan harapan-harapan baru. Hari ini adalah hari yang ceria. Hilangkan mendung di sekujur tubuh dan akal sehat. Saatnya keluar dari kesumpekan dengan mencoba memandang dari perspektif yang baru. Jangan katakan "Aku" sebagai "aku" yang dahulu. Tetapi kini "Aku" adalah "Aku" yang "baru". Tampilan baru, cita-cita baru, hari yang baru, koleksi akhlak yang baru, prestasi yang baru... SEMANGAT yang BARU!!

Jenuh dengan kata "Jenuh", karena kejenuhan adalah penyakit kreatifitas. Semangat adalah bahan bakar dari kreatifitas. Bakar selimut kejenuhan, dengan api kreatifitas. Bosan makan nasi pake ayam, Ganti dengan makan Ayam pake nasi. Jadilah pribadi yang baru! pola pikir baru! dan luapan emosi yang membiru. Langit masih luas untuk kita pandang. Laut masih dalam untuk kita selami. Dunia masih tertutup untuk kita singkap. Bangkit wahai saudaraku. Jalanan aspal masih licin untuk kita jajaki. Ada apa di sana? mari kita ke sana untuk mengetahuinya. Bangun dan Bangkit saudaraku! Kita bangun dan bangkit dengan Semangat baru!!!

-Ayyash-

(Source: Aktivis Dakwah Facebook)

Have a Dream!

Antara impian hari ini dan kenyataan hari esok akan selalu memiliki irisan. Akan ada kesamaan-kesamaan dari apa yang kita impikan hari ini dengan kenyataan esok hari. Karena itulah adanya sebuah tuntutan untuk tetap memiliki mimpi besar yang dibarengi dengan kerja besar. Tapi tetap semuanya berawal dari apa yang ingin kita capai. Sebuah visi. Sebuah tujuan akhir dari perjalanan kita. Dari pergerakan kita.

Da’wah visioner, begitulah Ust.Rahmat Abdullah menggambarkan dalam bukunya. Ketika segala amal jama’i yang kita lakukan berorientasi kepada satu tujuan bersama. Ketika segala potensi diri memang difokuskan untuk mewujudkan satu cita-cita besar.

Harga sebuah impian, tidaklah dilihat dari seberapa besar impian itu bagi orang kebanyakan. Tapi dari seberapa determinasi yang dimunculkan oleh pemilik impian itu sendiri. Seberapa gigih ia mau berkorban untuk impiannya itu. Sebuah pergerakan yang besar, tidaklah besar dari jumlah pengikutnya, melainkan seberapa dalam impian bersama itu bisa menyusup ke sanubari para kadernya. Memotivasinya untuk terus berkarya, mewujudkan impian itu.

Sebagaimana cara efektif dalam publikasi, cara termudah untuk tetap fokus pada impian itu adalah dengan merepetisinya pada setiap kesempatan. Membagi semangat yang sama agar semuanya mau bekerja. Menyebarkan rasa tanggung jawab untuk membuat impian itu menjadi nyata. Dengan tidak lupa mengemas impian itu menjadi suatu paket yang tetap dapat tercapai. Dengan tidak lupa mempersiapkan sebaik mungkin langkah-langkah riil menuju impian tersebut.

Impian memang tidak selamanya bisa diwujudkan, tapi adalah satu keberanian besar untuk mulai bermimpi. Bagaimana mungkin impian itu dapat terwujud jika sejak awal impian yang kita miliki sudah merupakan suatu yang kita pesimis terhadapnya. Adalah penting juga, suatu pergerakan mampu mendefinisikan impiannya tersebut.

Suatu pergerakan, dapat terus bergerak di rel pergerakannya selama ia memiliki impian besar yang ingin dicapai. Kerja besar untuk mimpi besar, demikian digambarkan dalam buku Panduan Da’wah. Karena memang bidang yang kita geluti ini bukan suatu yang main-main. Da’wah adalah suatu kerja besar yang butuh effort besar untuk menjalaninya.

Isy kariman aw mut syahidan!

-tbruhuljadid-

(Source: Aktivis Dakwah Facebook)