Jumat, 13 November 2009

PADA MEREKA AMANAH INI 'KAN KUTITIPKAN...?


Oleh: Cholidudin

"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar." (QS. An Nisa: 9)

Begitulah ALLAH SWT telah memperingatkan, kita diminta untuk senantiasa merancang masa depan kita. Kita juga diminta untuk mempersiapkan penerus2 / generasi2 yang siap tempur dengan masa depan.
-------- *** ----------
Ada-ada saja perbuatan adik2ku ini...kejar-kejaran, becanda, marah dan sedih... Adik yang aku pun tak tahu dari mana datangnya mereka, bapak dan ibu2 mereka pun berbeda dengan bapak dan ibu ku, tapi mereka sudah harus kuanggap sebagai adik2 ku, adik yang akan meneruskan perjuanganku, mereka yang harus senantiasa akan menjaga nilai2 kebaikan, nilai yang kian hari kian luntur dan terkikis oleh ganasnya perubahan masa.

aku memang belum lama mengenal adik2ku ini, bisa jadi baru hanya sebatas nama, bahkan cuma wajah mereka yang ku kenal. Aku ga tau apa tujuan mereka ada dan hadir disini, aku pun tak tau apa yang mereka pikirkan hari ini, kebaikan ataukah keburukan yang sedang mereka rancang untuk masa depan.
-------- *** ----------
Aku sudah ingin mulai merapihkan barisan, segera bergegas lepas dari keadaan, bergegas dari segala aktifitas yang menyita pikiran. Tapi tugasku belum selesai, masih banyak pekerjaan rumah yang harus kurapihkan, masih sangat banyak pula yang harus kukerjakan, bukan untuk untuk diriku, tapi untuk mereka, mereka yang akan kutitipkan segala beban, mereka yang akan ku amanahkan pekerjaan2.

Siapa mereka? bukan siapa-siapa kan??? Ingin rasanya kutinggalkan saja mereka, aku juga ingin ga peduli pada mereka, tapi... entahlah, aku ingin melihat mereka bahagia, aku ingin melihat mereka bangga menjadi seorang adik, aku juga ingin melihat mereka tersenyum pada dunia.
------- *** ----------
Rasulullah SAW ga pernah memikirkan dirinya sendiri, beliau selalu ingat kepada sahabat2nya jika ia sedang dalam keadaan kecukupan, jangankan cuma pakaian, makanan yang sedianya akan beliau makanpun akan ia berikan jika beliau tau ada salah seorang sahabatnya yang membutuhkan, dan beliau rela berlapar2 sampai mengganjal perutnya dengan batu dan kerikil.

Sampai saat2 ajal menjemputnya pun, Rasulullah masih tetap tak cuma memikirkan dirinya sendiri, mulutnya bergetar dan membisikkan kata kepada menantunya, ALI bin Abi Thalib, "Ummati, ummati, ummati..." itulah kata yang keluar dari mulutnya, karena saking sayangnya Utusan ALLAH itu kepada ummatnya, Beliau khawatir, umatnya akan menjadi umat yang jauh dari iman kepada ALLAH.

Namun ini sangat berbeda dengan kita, bahkan bisa jadi kita ga pernah sedikitpun mempunyai kepekaan tentang hal sedemikian, kita cenderung ga pernah peduli dengan apa yang akan kita tinggalkan nanti. Ya Rabb, semoga Engkau jauhkan kami dari sifat2 sedemikian... Amiiin.
-------- *** --------
Aku malu pada diriku sendiri, karena belum sedikitpun yang kuperbuat untuk perubahan...
Tilawah tiap hari tak mampu runtuhkan kerasnya hati, dzikir2 selepas sholat juga serasa tak berisi. Aku takut..., jangan2 niatan2ku selama ini bukan karena-MU ya Rabb.

Aku takut..., sungguh aku takut...
-------- *** --------
"Pengabdianmu sebentar lagi, lalu apatah lagi yang akan kau berikan jika bukan kebaikan" begitu seorang sahabat memberi semangat.

Ya, aku ingin melihat mereka tersenyum, aku ingin melihat mereka bangga, dan aku juga ingin melihat mereka menantang dunia.

Pengalaman ini memang terasa pahit bahkan bikin sakit hati, tapi pengalaman ini bisa jadi sangat berarti, mungkin inilah jawaban ALLAH atas do'a2 ku. Aku meminta kekuatan, DIA mmberiku cobaan untuk kuatasi sehingga aku belajar untuk kuat menghadapi cobaan.
-------- *** ---------
Aku ingin mereka menjadi orang2 aneh, yang tetap melakukan kebaikan di tengah2 kemungkaran, yang jujur di tengah2 kebohongan, yang bersyukur ditengah2 kekufuran, yang tetap amanah di tengah2 pengkhianatan, dan aneh di tengah keanehan zaman.

Sehingga aku bangga menitipkan amanah ini pada mereka...

------- *** --------
Tulisan ini terinspirasi pada saat MABIT Ikhwan di masjid kampus IAIN "SMH" Banten
11 Nopember 2009