Lembaga Dakwah Kampus "UMMUL FIKROH"
"Hendaklah ada di antara kalian segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung" (QS. Ali Imran: 104)
Selasa, 14 Mei 2013
ALL ABOUT LDK ANNIVERSARY KE XVI
assalamu'alaikum wr.wb
seperti agenda tahun sebelumnya dalam menyambut milad LDK ke 16, LDK UF kembali mengelar rangkaian acara LDK ANNIVERSARY (LA). ada beberapa agenda yang berbeda dari tahun sebelumnya, jika tahun sebelumnya kami mengadakan lebih dari lima agenda tahun ini kami hanya melaksanakan lima agenda dengan harapan acara ini dapat diterima dan bermanfaat di kalangan khalayak umum, berikut adalah beberapa agenda tersebut
Rabu, 01 Agustus 2012
HINDARILAH SYIAR BERTOPENG DALAM RAMADHAN
Menjelang Ramadhan mendadak
suguhan stasiun televisi berubah drastis dipenuhi bumbu-bumbu agama.
Demikian pula dengan tampilan pengisi acara-acaranya yang serta merta
berganti. Terlebih khusus adalah kaum perempuan, tiba-tiba semua
perempuan itu menutup tubuh mereka. Akan tetapi, bukan fenomena
menjelang dan selama bulan Ramadhan itu yang akan kita bahas
,
melainkan fenomena sebelas bulan lainnya. Di Indonesia ini bulan
Ramadhan tak ubahnya ibarat mesin cuci. Dan hal seperti itu yang terus
digaungkan oleh media-media, termasuk stasiun televisi. Kalimat klise
yang biasa dijadikan jargon adalah,
“Semoga puasa di bulan Ramadhan tahun ini bisa kita lewati…bla bla bla…, sehingga kita bisa meraih kemenangan serta menjadi orang-orang yang kembali fitrah, suci seperti selembar kertas.”
11 bulan bermaksiat dan kemudian digilas dalam satu bulan?
Oke, mungkin kita sama-sama termakan janji Allah bahwa Dia Maha Pengampun dan tidak ada hal yang mustahil bagiNya. Namun segitu rendahkah anggapan manusia kepada Allah sebagai tukang bilas dosa? Kemudian kita lupakan lagi selama 11 bulan ke depan.
Contoh kemaksiatan itu jelas terpampang sehari-hari di hadapan kita tatkala televisi memajang perempuan-perempuan muda yang mau dibayar untuk berlenggak-lenggok memamerkan paha serta dada. Lihat saja pakaian mereka yang bolong-bolong di tiap sisi. Ditambah lagi pemakainya ternyata rata-rata masih gadis belia yang menampilkan kesan fresh, imut, lucu, dan sebagainya seolah mereka-lah representasi perempuan muda modern masa kini.
Padahal apa? Mereka hanya boneka-boneka saja yang sesungguhnya tengah membodohi penonton dan diri mereka sendiri. Dikatakan atau tidak dikatakan, diakui atau tidak akui, memang sasaran stasiun-stasiun televisi yang menayangkan hal-hal seperti itu ditujukan kepada generasi muda yang masih labil serta kurang teguh memegang prinsip agama.
Apakah yang begini ini yang akan dicuci bersih di bulan Ramadhan?
Sajian media-media kita, terutama kebanyakan tabloid, tayangan televisi dan film-film di bioskop, bukan mendakwahkan kebenaran. Pamer aurat dianggap mode, sedang seks bebas jadi gaya hidup. Film-film yang dipertontonkan sangat mendukung gaya hidup seperti tersebut. Orang hidup serumah tanpa ikatan nikah dianggap normal. Pasangan lesbi dan gay, manakala keluarga, lingkungan dan teman-temannya tahu keadaan mereka sebenarnya, bukannya diselamatkan, malah disupport. Dianggap normal saja, no problem!
Film-film remaja tak kalah dahsyatnya. Semuanya mengarahkan remaja kita untuk hidup bebas, mewah, tanpa arah. Itu karena anggapan, nilai-nilai yang baik tak laku, tak menghasilkan duit. Media sudah terjebak pada jalan pintas. Sejumlah stasiun televisi mempertontonkan tayangan vulgar, mengumbar aurat dan ngomong jorok, itu namanya bukan menghibur, tapi merusak alias tidak mendidik. Tatkala film nasional yang katanya sedang bangkit, kemudian menjual cerita, tema, dan adegan-adegan murahan (ngeseks, hidup bebas/hedonis, perselingkuhan), malahan makin melengkapi “sakit”nya sebagian besar masyarakat kita. Itu belum lagi jenis film yang sengaja diproduksi untuk membentuk opini agar orang ragu terhadap Islam. Ingin membuat imej buruk tentang Islam.
Bagaimana masa depan negeri ini 5, 10, 20 tahun mendatang?
Inilah akibatnya apabila media-media di tanah air dikuasai oleh kalangan sekuler, akhirnya ajaran agama digunakan untuk semata jualan. Contohnya, ustaz-ustaz yang berseliweran di televisi juga bukan orang-orang yang memang mengerti benar tentang al-Qur’an dan sunnah, yang mengetahui bagaimana manhaj Salaf al-shalih, dan paham kitab-kitab mu’tabar para ulama klasik. Sebaliknya, yang dipakai memang ustaz-ustaz kompromis yang isinya nihil besar, tidak bernilai dakwah. Mengapa tidak bernilai dakwah?
Karena tidak menyampaikan sesuai al-Qur’an, Sunnah, dan Manhaj atau cara beribadah orang-orang terdahulu yakni generasi emas Islam, generasi Salaf al-Shalih.
Implikasinya adalah lihat ruang publik di negara ini, diisi oleh pemuda-pemudi yang berani mengumbar aurat, mempertontonkan kemaksiatan, dan berperilaku jauh daripada akhlak. Kemerosotan-kemerosotan ini disebabkan, makin merajalelanya tayangan-tayangan televisi yang sangat tidak mendidik serta tidak membawa nilai-nilai dakwah yang mengedepankan penanaman akhlak yang jelas serta sesuai ajaran agama.
Oleh karena itu, sudah saatnya pula bagi para orang tua untuk belajar mematikan televisi dan mengatur tayangan yang sesuai bagi anak, khususnya bagi para remaja di mana pada usia remaja justru merupakan usia yang paling rentan. Kembalikan sistem pendidikan dan pengajaran anak kepada agama terus menerus dan tidak berhenti agar generasi umat Islam Indonesia terbentengi dari hal-hal yang dapat menghancurkan akidah, akhlak, dan pengamalan syariat secara keseluruhan, baik di ruang privat maupun di ruang publik
.
by; Yusuf Mansur Network
“Semoga puasa di bulan Ramadhan tahun ini bisa kita lewati…bla bla bla…, sehingga kita bisa meraih kemenangan serta menjadi orang-orang yang kembali fitrah, suci seperti selembar kertas.”
11 bulan bermaksiat dan kemudian digilas dalam satu bulan?
Oke, mungkin kita sama-sama termakan janji Allah bahwa Dia Maha Pengampun dan tidak ada hal yang mustahil bagiNya. Namun segitu rendahkah anggapan manusia kepada Allah sebagai tukang bilas dosa? Kemudian kita lupakan lagi selama 11 bulan ke depan.
Contoh kemaksiatan itu jelas terpampang sehari-hari di hadapan kita tatkala televisi memajang perempuan-perempuan muda yang mau dibayar untuk berlenggak-lenggok memamerkan paha serta dada. Lihat saja pakaian mereka yang bolong-bolong di tiap sisi. Ditambah lagi pemakainya ternyata rata-rata masih gadis belia yang menampilkan kesan fresh, imut, lucu, dan sebagainya seolah mereka-lah representasi perempuan muda modern masa kini.
Padahal apa? Mereka hanya boneka-boneka saja yang sesungguhnya tengah membodohi penonton dan diri mereka sendiri. Dikatakan atau tidak dikatakan, diakui atau tidak akui, memang sasaran stasiun-stasiun televisi yang menayangkan hal-hal seperti itu ditujukan kepada generasi muda yang masih labil serta kurang teguh memegang prinsip agama.
Apakah yang begini ini yang akan dicuci bersih di bulan Ramadhan?
Sajian media-media kita, terutama kebanyakan tabloid, tayangan televisi dan film-film di bioskop, bukan mendakwahkan kebenaran. Pamer aurat dianggap mode, sedang seks bebas jadi gaya hidup. Film-film yang dipertontonkan sangat mendukung gaya hidup seperti tersebut. Orang hidup serumah tanpa ikatan nikah dianggap normal. Pasangan lesbi dan gay, manakala keluarga, lingkungan dan teman-temannya tahu keadaan mereka sebenarnya, bukannya diselamatkan, malah disupport. Dianggap normal saja, no problem!
Film-film remaja tak kalah dahsyatnya. Semuanya mengarahkan remaja kita untuk hidup bebas, mewah, tanpa arah. Itu karena anggapan, nilai-nilai yang baik tak laku, tak menghasilkan duit. Media sudah terjebak pada jalan pintas. Sejumlah stasiun televisi mempertontonkan tayangan vulgar, mengumbar aurat dan ngomong jorok, itu namanya bukan menghibur, tapi merusak alias tidak mendidik. Tatkala film nasional yang katanya sedang bangkit, kemudian menjual cerita, tema, dan adegan-adegan murahan (ngeseks, hidup bebas/hedonis, perselingkuhan), malahan makin melengkapi “sakit”nya sebagian besar masyarakat kita. Itu belum lagi jenis film yang sengaja diproduksi untuk membentuk opini agar orang ragu terhadap Islam. Ingin membuat imej buruk tentang Islam.
Bagaimana masa depan negeri ini 5, 10, 20 tahun mendatang?
Inilah akibatnya apabila media-media di tanah air dikuasai oleh kalangan sekuler, akhirnya ajaran agama digunakan untuk semata jualan. Contohnya, ustaz-ustaz yang berseliweran di televisi juga bukan orang-orang yang memang mengerti benar tentang al-Qur’an dan sunnah, yang mengetahui bagaimana manhaj Salaf al-shalih, dan paham kitab-kitab mu’tabar para ulama klasik. Sebaliknya, yang dipakai memang ustaz-ustaz kompromis yang isinya nihil besar, tidak bernilai dakwah. Mengapa tidak bernilai dakwah?
Karena tidak menyampaikan sesuai al-Qur’an, Sunnah, dan Manhaj atau cara beribadah orang-orang terdahulu yakni generasi emas Islam, generasi Salaf al-Shalih.
Implikasinya adalah lihat ruang publik di negara ini, diisi oleh pemuda-pemudi yang berani mengumbar aurat, mempertontonkan kemaksiatan, dan berperilaku jauh daripada akhlak. Kemerosotan-kemerosotan ini disebabkan, makin merajalelanya tayangan-tayangan televisi yang sangat tidak mendidik serta tidak membawa nilai-nilai dakwah yang mengedepankan penanaman akhlak yang jelas serta sesuai ajaran agama.
Oleh karena itu, sudah saatnya pula bagi para orang tua untuk belajar mematikan televisi dan mengatur tayangan yang sesuai bagi anak, khususnya bagi para remaja di mana pada usia remaja justru merupakan usia yang paling rentan. Kembalikan sistem pendidikan dan pengajaran anak kepada agama terus menerus dan tidak berhenti agar generasi umat Islam Indonesia terbentengi dari hal-hal yang dapat menghancurkan akidah, akhlak, dan pengamalan syariat secara keseluruhan, baik di ruang privat maupun di ruang publik
.
Senin, 23 April 2012
DESKRIPSI KEGIATAN LDK ANNIVERSARY 15th
Dalam
rangka menyambut Milad Lembaga Dakwah Kampus “Ummul Fikroh” KBM IAIN “ SMH”
Banten yang ke-15. Lembaga Dakwah Kampus “Ummul Fikroh” mempersembahkan
rangkaian kegiatan-kegiatan umum dan islami yang berskala regional hingga
nasional. Berikut adalah deskripsi kegiatannya:
I.
NAMA KEGIATAN
Kegiatan Ini Dinamakan “LDK
Anniversary 15th”
III. TEMA
KEGIATAN
“Semarak LDK Pancarkan Cahaya Islam”
IV. BENTUK
KEGIATAN
1.
Tarbiyatunnisa
2.
Lomba Nasyid se-Banten
3.
Da’I Muda
4.
Talkshow & Bedah Buku Bersama Salim A. Fillah
5.
Sekolah Jurnalistik
6.
Seminar IPTEK
7.
Seminar Pendidikan
8.
Terapi Kedokteran ala Nabi
9.
Training Motivasi
V.
WAKTU DAN DESKRIPSI KEGIATAN
1. Lomba Nasyid se-Banten
Kegiatan ini akan kami laksanakan pada :
Hari/tgl : Senin, 30 April 2012
Tempat :
Auditorium Utama IAIN “SMH” Banten
Deskripsi : Lomba nasyid ini diselenggrakan
untuk tingkat siswa se-Banten. Tujuannya adalah untuk membangkitkan semangat
remaja dalam menghidupkan seni Islam sebsgai sarana dakwah.
2. Da’i Muda
Kegiatan ini akan kami laksanakan pada :
Hari/tgl :
Selasa, 01 Mei 2012
Tempat :
Auditorium Utama IAIN
“SMH” Banten
Deskripsi : Lomba da’i muda Banten ini
diselenggarakan untuk para pemuda yang berumur 15-20 tahun. Acara ini bertujuan
untuk mencari para da’i-da’i muda penerus perjuangan Islam, sekaligus memberikan
semangat kepada orang tua untuk bisa mendorong anaknya menjadi da’i muda
selanjutnya.
3. Talkshow Bersama Salim A. Fillah
Kegiatan ini akan kami laksanakan pada:
Hari/tgl : Rabu, 02 Mei 2012
Tempat : Auditorium Utama IAIN “SMH” Banten
Deskripsi : Talkshow bersama penulis muda
nasional yang sangat genius dan selalu menggugah semangat para pemuda ini
diselenggarakan untuk semua para aktifis mahasiswa di seluruh kampus yang ada
di provinsi Banten. Tujuannya adalah untuk memberikan pencerahan dan berbagi
pengalaman kepada generasi muda dalam meraih kesuksesan dunia akhirat.
4. Sekolah Jurnalistik
Kegiatan ini akan kami
laksanakan pada :
Hari/tgl : Kamis, 03 Mei 2012
Tempat :
Auditorium Utama IAIN “SMH” Banten
Deskripsi : Pelatihan jurnalistik ini bekerja
sama dengan salah satu media nasional yakni majalah HIDAYATULLAH dan komisi
penyiaran daerah provinsi Banten. Pelatihan ini akan menghadirkan mahasiswa
khususnya jurusan Komisi Penyiaran Islam, karena pada acara ini akan diajarkan
bagaimana meliput berita di daerah konflik seperti di Ghaza, Ambon, Mesir dan
lain-lainnya.
5. Tarbiyatunnisa
Kegiatan ini akan kami laksanakan pada :
Hari/Tgl : Sabtu, 05 Mei 2012
Tempat :
Auditorium Utama IAIN
”SMH” Banten
Deskripsi
: Acara ini dipersembahkan oleh
bidang keputrian LDK untuk semua wanita muslimah baik remaja maupun ibu rumah
tangga. Acara ini akan diisi oleh pemateri nasional yang akan memberikan
pencerahan kepada para wanita muslimah untuk dapat hidup mandiri dan tetap
menjaga izzah sebagai muslimah.
6. Seminar IPTEK
Kegiatan ini akan kami laksanakan pada :
Hari/tgl : Senin,
07 Mei 2012
Tempat : Auditorium Utama IAIN
“SMH” Banten
Deskripsi : Seminar IPTEK ini diselenggrakan
untuk semua kalangan yang ingin mengetahui lebih dalam tentang teknologi dan
dunia maya. Acara tersebut menghadirkan pemateri nasional yang merupakan
karyawan di salah satu perusahaan di Amerika Serikat. Tujuannya adalah membuka
cakrawala masyarakat terhadap IPTEK serta memanfaatkan media internet untuk hal
yang positif seperti belajar, atau menggali pengetahuan lainnya.
7. Seminar Pendidikan
Kegiatan ini akan kami laksanakan pada :
Hari/tgl :
Selasa, 08 Mei 2012
Tempat :
Auditorium Utama IAIN
“SMH” Banten
Deskripsi : Seminar ini digelar untuk semua
guru atau calon guru yang ada di provinsi Banten. Tujuannya adalah untuk
meningkatkan profesionalitas guru dalam mendidik siswa dengan memahami
psikologi peserta didik. Seminar ini akan diisi oleh dinas pendidikan provinsi
Banten, pakar psikologi dan pakar hypno teaching.
8. Terapi Kedokteran ala Nabi
Kegiatan ini akan kami
laksanakan pada :
Hari/tgl :
Rabu, 09 Mei 2012
Tempat :
Auditorium Utama IAIN “SMH” Banten
Deskripsi : Pelatihan kedokteran versi
Rasulullah ini dibuka untuk umum. Tujuannya adalah memperkenalkan kepada
masyarakat Islam khususnya akan kehebatan kedokteran yang diajarkan oleh
Rasulullah. Acara ini bekerjasama dengan perusahaan HPA (Herba Penawar
Alwahida) sebagai pemateri.
9. Training Motivasi bersama ESQ 165
Kegiatan ini akan kami
laksanakan pada :
Hari/tgl : Kamis, 10 Mei 2012
Tempat :
Auditorium Utama IAIN “SMH” Banten
Deskripsi : Acara ini diselenggarakan untuk
semua kalangan baik siswa, mahasiswa maupun masyarakat. Training ini akan
mengundang trainer nasional dari ESQ 165. Tujuannya adalah untuk memberikan
motivasi serta membangkitkan kecerdasan emosional dan spiritual.
Senin, 16 April 2012
Kamis, 22 Maret 2012
MACAM-MACAM GOLONGAN PEMUDA KETIKA LIBURAN
Kehiupan seorang mukmin di dunia ibarat sedang belajar di sebuah universitas besar. Yakni universitas kehidupan yang penuh dengan pelajaran dan hikmah. Dari manapun, dengan siapapun dan bahkan dari apapun kita bisa belajar. Ketika musim liburan tiba, para pemuda Islam terbagi menjadi 3 golongan:
1. Golongan yang menganiaya dirinya sendiri
2. Golongan yang bersikap pertengahan
3. Golongan yang menjadi pelopor kebaikan
Golongan yang menganiaya diri sendiri
Pemuda yang termasuk golongan ini adalah mereka yang mengira bahwa hidup ini hanya sekedar untuk bersenang-senang, bernyanyi, dansa, main-main, hiburan, makan, minum, tidur dan pulang. Mereka tidak menyadari bahwa Allah akan meminta pertanggung jawaban darinya atas setiap detik yang ia habiskan dalam hidupnya. Secara lahir mungkin pemuda tersebut kelihatannya selalu menyenangkan dirinya, tidak pernah mau ambil pusing. Namun sesungguhnya pemuda tersebut telah menganiaya dirinya sendiri tanpa ia sadari. Dia adalah pemuda yang menjadikan liburan atau masa cutinya untuk melampiaskan ambisi nafsunya, melakukan berbagai pelanggaran dan menambah keburukan. Dia adalah pemuda yang lupa akan adanya pengawasan Allah yang selalu memperhatikannya, dan ia lupa akan hari perjumpaan dengan-Nya. Pemuda dari golongan ini selalu menunggu-nunggu masa liburan sekolah dengan penuh antusias untuk memuaskan dirinya dengan berbagai kesenangan. Adapun mengenai shalat 5 waktu, jangan anda tanyakan soal itu, karena sesungguhnya mereka telah menyia-nyiakannya; Al-qur’an telah ditinggalkannya, dzikir tidak lagi dikenalnya, dan masjid pun tidak pernah didatanginya.
v Golongan yang bersikap pertengahan
Pemuda golongan ini tidak memanfaatkan waktu liburannya untuk durhaka kepada Allah. Bahkan mereka memanfaatkannya untuk hal-hal yang diperbolehkan seraya menunaikan hal-hal yang difardhukan dan menjauhi hal-hal yang diharamkan. Akan tetapi mereka gunakan waktu liburannya untuk tidur-tiduran. Bila tidak tidur, mereka disibukkan dengan jalan-jalan, picnic,dan rekreasi. Mengapa mereka tidak memanfaatkan waktu liburnya untuk hal-hal yang bermanfaat seperti membaca Al-qur’an, membaca buku, dan menambah ilmu pengetahuan?
Sebagian kalangan ilmuwan ada yang mengatakan bahwa barangsiapa yang tidur selama delapan jam setiap 24 jamnya, berarti ia telah menghabiskan usianya yang enam puluh tahun hanya untuk tidur dua puluh tahun. Sisanya yang empat puluh tahun hanya ia gunakan untuk main-main, melakukan hal-hal yang tidak berguna dan disibukkan dengan duniawi dan uang.
v Golongan yang mempelopori kebaikan
Mereka adalah pemuda Islam, pembimbing tauhid, dan penyuluh ajaran nabi Muhammad saw, dan mereka adalah orang-orang yang akan membawa fajar yang baru bagi agama Islam. Sesungguhnya mereka adalah para pemuda yang mengerti arti kehidupan yang sesungguhnya. Mereka mengetahui bahwa kelak mereka akan berdiri di hadapan Allah Swt. Mereka mengethaui bahwa umur enam puluh tahun atau tujuh puluh tahun adalah ladang untuk kehidupan akhiratnya. Mereka mengetahui bahwa para ulama salafussolih dahulu menghabiskan umur mereka dengan belajar dan berkarya semata-mata mencari ridho Allah Swt. Pemuda pelopor kebaikan ini menjadikan kitabullah sebagai pegangan dan temannya, pelera duka, dan penghibur hatinya. Shalat 5 waktunya selalu berjama’ah mulai takbirotul ihram. Mereka adalah para pemuda yang haus akan ilmu pengetahuan lagi penuh dengan semangat yang menyala-nyala dalam memecahkan berbagai permasalahannyadan gemar melakukan penelitian. Mereka selalu memanfaatkan waktunya untuk hal-hal yang berguna dan tidak pernah mau melewatkan untuk menghadiri pengajaran-pengajaran yang mengandung hidayah, kebaikan dan ceramah-ceramah keilmuan dan keimanan.
Inilah potret kehidupan pemuda muslim. Sekarang tanyakan pada diri kita, ada di posisi manakah kita saat ini? Apakah kita termasuk golongan orang yang menganiaya diri sendiri, atau golongan orang yang bersikap pertengahan?, atau mungkin golongan yang mempelopori kebaikan? Mari introspeksi diri kita, semoga Allah senantiasa melimpahkan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin…
Langganan:
Postingan (Atom)